Header Ads

SINERGI TIGA PILAR POLISI, TNI DAN PEMKOT, KRIMINALITAS DI SURABAYA TURUN DI TAHUN 2017

Surabaya – Kapolrestabes Surabaya Kombes Muhammad Iqbal, Rabu (28/06/2017) menyatakan, angka tindak kejahatan di Surabaya selama bulan puasa tahun 2017 ini mencapai 232 kasus. Sementara angka kejahatan pada bulan puasa tahun 2016 mencapai 443 kasus.
Angka ini menurun 47 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kesuksesan untuk menurunkan angka kriminalitas tersebut tidak terlepas dari sinergi tiga pilar, yakni Kepolisian, Pemkot Surabaya dan TNI, dalam melakukan pengamanan bersama.

Beberapa kasus yang ditemukan selama bulan puasa di antaranya pencurian dengan kekerasan, pencurian dengan pemberatan, pencurian kendaraan bermotor, pembunuhan, penganiayaan berat, perjudian, peredaran narkoba, serta perdagangan manusia.

Polrestabes Surabaya menyiapkan 23 pos pengamanan, 2 pos pelayanan, dan 37 pos pantau yang telah disebar di seluruh penjuru kota sejak 19 Juni 2017. Menurut rencana, semua pos itu akan ada hingga H+7 libur Lebaran.

Selama bulan puasa tahun 2017, sebanyak 1.700 personel gabungan diturunkan untuk mengamankan Kota Surabaya, dengan fokus utama untuk menghadirkan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.

Dari pihak Pemkot Surabaya, para camat juga dilibatkan dalam memantau kondisi keamanan di lingkungan masing-masing. Mereka dibekali alat komunikasi HT (handy talky) untuk melaporkan kepada pihak Polrestabes Surabaya dan TNI jika ada tindak kejahatan atau indikasi tindak kejahatan.

 ”Sinergi tiga pilar ini (polisi, pemkot, dan TNI) ternyata berkontribusi baik terhadap penurunan angka kriminalitas. Model kerja sama seperti ini sebaiknya tidak terbatas selama bulan puasa saja,” ujar Iqbal.

(halodunia.net)



from DETIK INDONESIA NEWS http://ift.tt/2u0C1VG
via IFTTT

No comments

Surabaya – Kapolrestabes Surabaya Kombes Muhammad Iqbal, Rabu (28/06/2017) menyatakan, angka tindak kejahatan di Surabaya selama bulan puasa tahun 2017 ini mencapai 232 kasus. Sementara angka kejahatan pada bulan puasa tahun 2016 mencapai 443 kasus.
Angka ini menurun 47 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kesuksesan untuk menurunkan angka kriminalitas tersebut tidak terlepas dari sinergi tiga pilar, yakni Kepolisian, Pemkot Surabaya dan TNI, dalam melakukan pengamanan bersama.

Beberapa kasus yang ditemukan selama bulan puasa di antaranya pencurian dengan kekerasan, pencurian dengan pemberatan, pencurian kendaraan bermotor, pembunuhan, penganiayaan berat, perjudian, peredaran narkoba, serta perdagangan manusia.

Polrestabes Surabaya menyiapkan 23 pos pengamanan, 2 pos pelayanan, dan 37 pos pantau yang telah disebar di seluruh penjuru kota sejak 19 Juni 2017. Menurut rencana, semua pos itu akan ada hingga H+7 libur Lebaran.

Selama bulan puasa tahun 2017, sebanyak 1.700 personel gabungan diturunkan untuk mengamankan Kota Surabaya, dengan fokus utama untuk menghadirkan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.

Dari pihak Pemkot Surabaya, para camat juga dilibatkan dalam memantau kondisi keamanan di lingkungan masing-masing. Mereka dibekali alat komunikasi HT (handy talky) untuk melaporkan kepada pihak Polrestabes Surabaya dan TNI jika ada tindak kejahatan atau indikasi tindak kejahatan.

 ”Sinergi tiga pilar ini (polisi, pemkot, dan TNI) ternyata berkontribusi baik terhadap penurunan angka kriminalitas. Model kerja sama seperti ini sebaiknya tidak terbatas selama bulan puasa saja,” ujar Iqbal.

(halodunia.net)



from DETIK INDONESIA NEWS http://ift.tt/2u0C1VG
via IFTTT
«
Next

Newer Post

»
Previous

Older Post


No comments:

Leave a Reply

Powered by Blogger.