Header Ads

PBNU Pantau Rukyat Lewat Video Conference Untuk Tentukan 1 Syawal

Halo Dunia Jakarta – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama melakukan koordinasi ‘Ikhbar Penetapan 1 Syawal 1438 Hijriah’ dengan Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) dan pengurus wilayah Nahdlatul Ulama. Pemantauan ini dilakukan melalui video conference.

Ketua Umum Nahdlatul Ulama Said Aqil Siroj Sekjen NU Helmy Faishal Zaini dan Ketua NU Marsudi Syuhud memantau dari kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat. Ada 14 tempat yang sudah terkoneksi, dari 17 yang direncanakan.

LFNU akan melaporkan pantauan langsung di lokasi rukyatul hilal(penentuan awal bulan dengan melihat bulan baru). Antara lain Bukit Condrodipo di Gresik, Sumenep, Blitar, Ponorogo, Jawa Timur serta Kudus, Kebumen, Cirebon, Jawa Tengah.

Sementara itu, PWNU akan memberi laporan secara umum (bukan pantauan langsung lapangan) di daerah masing-masing. Seperti Maluku, Nusa Tenggara Barat, Bali, Kalimantan Timur, Jawa Barat, Sumatera Selatan, dan Palembang.

Rukyat dimulai dari wilayah paling timur Indonesia yang bergabung, yaitu PWNU Maluku, secara berturut-turut menuju wilayah paling barat. Hasil pemantauan mulai dilaporkan memasuki magrib waktu setempat.

Sementara itu, beberapa lokasi tidak dapat bergabung karena cuaca tidak mendukung. Contohnya PWNU Lampung, yang di lokasi rukyat terjadi hujan lebat. Dari hasil pemantauan percobaan, sebagian besar cuaca di sejumlah lokasi juga mendung atau berawan. Hal ini juga terpantau dari layar satelit cuaca yang menunjukkan mayoritas Indonesia tertutup awan.



from HALO DUNIA http://ift.tt/2t6d9OP
via IFTTT

No comments

Halo Dunia Jakarta – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama melakukan koordinasi ‘Ikhbar Penetapan 1 Syawal 1438 Hijriah’ dengan Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) dan pengurus wilayah Nahdlatul Ulama. Pemantauan ini dilakukan melalui video conference.

Ketua Umum Nahdlatul Ulama Said Aqil Siroj Sekjen NU Helmy Faishal Zaini dan Ketua NU Marsudi Syuhud memantau dari kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat. Ada 14 tempat yang sudah terkoneksi, dari 17 yang direncanakan.

LFNU akan melaporkan pantauan langsung di lokasi rukyatul hilal(penentuan awal bulan dengan melihat bulan baru). Antara lain Bukit Condrodipo di Gresik, Sumenep, Blitar, Ponorogo, Jawa Timur serta Kudus, Kebumen, Cirebon, Jawa Tengah.

Sementara itu, PWNU akan memberi laporan secara umum (bukan pantauan langsung lapangan) di daerah masing-masing. Seperti Maluku, Nusa Tenggara Barat, Bali, Kalimantan Timur, Jawa Barat, Sumatera Selatan, dan Palembang.

Rukyat dimulai dari wilayah paling timur Indonesia yang bergabung, yaitu PWNU Maluku, secara berturut-turut menuju wilayah paling barat. Hasil pemantauan mulai dilaporkan memasuki magrib waktu setempat.

Sementara itu, beberapa lokasi tidak dapat bergabung karena cuaca tidak mendukung. Contohnya PWNU Lampung, yang di lokasi rukyat terjadi hujan lebat. Dari hasil pemantauan percobaan, sebagian besar cuaca di sejumlah lokasi juga mendung atau berawan. Hal ini juga terpantau dari layar satelit cuaca yang menunjukkan mayoritas Indonesia tertutup awan.



from HALO DUNIA http://ift.tt/2t6d9OP
via IFTTT
«
Next

Newer Post

»
Previous

Older Post


No comments:

Leave a Reply

Powered by Blogger.