Jenis burung elang di indonesia yang langkah dan belum anda ketahui
Burung berukuran sedang ( 60cm ), sangat terkenal akan kelangkaannya. Menempati hutan primer dan hutan skunder paa ketinggian 300mdpl. Sesuai namanya, endemik di Jawa.
Ciri Khas
Sayap membulat dan menekuk sedikit ke atas ketika soaring. Kepala tidak terlalu kecil, proporsional dengan ekornya yang agak lebih panjang dari Elang brontok. Jambul khas di kepalanya terlihat saat hinggap. Warna dominan coklat merah, dada berwarna putih bercoret melintang pada burung dewasa dan cokelat polos pada burung muda.
Kebiasaan
Terbang soaring atau gliding di atas tajuk untuk berburu. Sangat jarang bersuara, sangat pendiam dan anggun ketika terbang. Memangsa tikus, kadal, tupai, bajing, ayam hutan dan hewan – hewan kecil lainnya.
2. Elang Brontok ( Spizaetus cirrhatus / Changeable Hawk – eagle ), Gmelin, 1788
Burung berukurans edang ( 60cm ), sangat mirip dengan Elang Jawa. Sesuai namanya, memilki dua fase yakni fase gelap dan fase terang. Lebih tersebar luas dari saudaranya dan menempati habitat yang lebih beraneka – ragam. Memiliki banyak ras dan banyak bentuk, ada yang berjambul, ada yang tidak.
Ciri Khas
Sayap membulat dan menekuk sedikit ke atas, mirip dengan saudaranya Elang Jawa. Bedanya, ekor yang agak lebih pendek, dua spot terang di sayap serta garis vertikal di bagian dada pada fase terang.
Fase terang: Bagian bawah putih bercorak vertikal hitam mirip Elang hitam muda dan Elang Jawa. Bagian atas coklat pucat.
Fase peralihan: Bagian bawah keabu – abuan, bagian atas sama dengan fase terang.
Fase gelap: Berwarna hitam pekat mirip Elang Hitam dewasa, tapi tidak memiliki warna kuning di paruhnya.
Kebiasaan
Sangat jarang bersuara, sangat pendiam dan anggun ketika terbang. Memangsa tikus, kadal, tupai, bajing, dan hewan – hewan kecil lainnya.
3. Elang Laut Perut Putih ( Halieestus leucogaster / White – bellied sea Eagle ) Gmelin, 1788
Elang yang sangat spektakuler, berukuran sangat besar ( 70 – 85 cm ). Dengan ukurannya bisa dibilang sebagai raja lautan. Tersebar di pesisir pantai dan terkadang masuk ke hutan dataran rendah.
Ciri Khas
Ukuran yang sangat besar, sayap kokoh panjang dan lebar, kepala panjang serta ekor sangat pendek membentuk baji. Warna dominan putih, sayap membentuk pola hitam bagian atas dan hitam – putih di bagian bawah. Juvenile: warna putih digantikan warna coklat agak pucat.
Kebiasaan
Terbang rendah di atas air lalu menyambar mangsanya, berupa ikan atau terkadang burung lain.
4. Elang Hitam ( Ictinaetus malayensis / Indiana Black Eagle) Temnick, 1822
Burung berukuran sedang ( 70cm ), namun tampak besar ketika terbang. Cukup dominan dalam hal bertarung sehingga memiliki survival rate yang cukup tinggi. Tersebar di ketinggian 300 – 2000mdpl.
Ciri Khas
Sayap yang menjari khas, kokoh dan lebar membentang, terlihat sangat besar dengan ekor yang panjang. Dewasa: Warna bulu hitam pekat, kecuali pada ekor yang memilki corak agak kecoklatan. Remaja: Dada bercorak garis seperti Elang Brontok fase terang. Sera kuning, kaki kuning, jari kelingking pendek tidak proporsional.
Kebiasaan
Terbang soaring atau gliding sambil terkadang mengeluarkan suara seperti Elang – ular Bido. Cukup aktif di pagi sampai siang hari. Terkadang terbang rendah di atas tajuk mencari mangsa berupa tikus, kadal, tupai, ayam, burung kecil dan hewan – hewan kecil lainnya.
5. Elang Ular – Bido ( Spilornis cheela / Crested Sherpent – eagle ) Latham, 1790
Burung berukuran sedang ( 50 – 60cm ), berisik dan sangat mudah dijumpai di semua ketinggian. Jenis burung yang adaptif, bisa ditemui di berbagai macam habitat mulai dari hutan primer, hutan skunder, perkebunan, hutan pantai, savanna dan terkadang sampai di perkampungan penduduk.
Ciri Khas
Sayap yang membusur membentuk huruf “C”, membulat dan memilki garis tebal berwarna putih di tepi sayap. Ekor pendek terkadang mengipas. Bagian mata tidak berbulu berwarna kuning. Warna bulu dominan coklat tua hingga hitam, tutul – tutul putih di dada dan perut.
Kebiasaan
Terbang soaring atau gliding di ketinggian atau terbang gerilya diantara tajuk untuk berburu. Sangat suka bersuara, ribut dengan siulan “Kli – kliuw” atau “kliiw”. Memangsa ular, tikus, kadal, bajing dan hewan – hewan kecil lainnya.
from HALO DUNIA http://ift.tt/2rVZUQE
via IFTTT
Post a Comment