Teknologi Sudah Ubah Wajah Industri Jadi Properti
Berkembangnya tren digital hari ini seolah sudah menjamur ke segala sisi. Gaya hidup manusia pun lambat laun berubah menjadi lebih praktis dan efisien. Hingga akhirnya aktivitas yang semula bersifat konvensional digantikan dengan serba online.
Salah satu bukti kemajuan dunia digital adalah hadirnya Aplikasi Mobile (Mobile Apps) yang bisa diakses melalui smartphone. Munculnya mobile applications hingga kini sudah memberikan banyak pengaruh terhadap cara manusia menjalankan kehidupan.
Dalam kegiatan ekonomi, hadirnya beberapa situs belanja online, portal properti, situs reservasi tiket pesawat dan masih banyak lagi, juga menjadi segelintir bukti yang menunjukkan bagaimana masyarakat sangat membutuhkan teknologi Mobile Apps dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan Mobile Apps, masyarakat akan sangat dimudahkan dalam bertransaksi, belanja, dan lain-lain. Industri teknologi pun paling berperan dalam mengubah wajah industri properti sepuluh tahun terakhir.
Pulung Prahasto, selaku Direktur Pemasaran PT Adhi Persada Properti kepada Rumah.commengatakan, “Tak mau ketinggalan dalam perkembangan teknologi ini, kami merilis APP Smart Properti Tools yang mampu meningkatkan kualitas pelayanan kepada konsumen, khsusunya kemudahan bagi sales kami untuk berinteraksi dengan konsumen.”
Satu hal menarik dengan adanya mobile apps ini, APP mengajak semua elemen masyarakat untuk bisa menjadi agen properti dari apartemen baru yang dimiliki APP. Seperti Apartemen Taman Melati Dinoyo, Grand Taman Melati 2 Margonda dan Grand Dhika City Jatiwarna.
Corporate GM Sales & Marketing PT Adhi Persada Properti, Happy Murdianto mengatakan, “Aplikasi yang bisa diunduh secara gratis di Google Play Store ini menyediakan beberapa layanan antara lain Buy NUP online, Booking Online, Check Availability Unit Online, Real Time Update Harga, Create Payment Illustrations, sertaCheck Commission Progress.”
Dengan mengunduh Mobile Apps ini, siapapun bisa menjadi marketing produk properti APP. Mulai dari ibu rumah tangga, mahasiswa, karyawan, hingga supir taksi sekalipun.
“Nanti, kalau masyarakat (broker tradisional) berhasil menjual satu unit apartemen, akan ada komisi perseorangan sebesar 1% dari harga apartemennya. Tapi untuk agen properti profesional dan bersertifikat komisinya 3%,” kata Happy.
Jika selama ini broker hanya memanfaatkan iklan melalui koran atau televisi, maka kini iklan properti memang telah mengalami revolusi besar imbas pengaruh teknologi.
Ada beberapa inovasi digital teranyar yang mempermudah penjualan properti. Salah satunya adalah virtual realty, yaitu tur virtual dengan pemandangan 360 derajat untuk memasuki sebuah properti,” papar Kunal Bagga, selaku pendiri e Property Track.
Selain itu, ada pula kaca mata Augmented Reality yang memberi pengalaman baru seperti berkunjung ke dalam properti tersebut.
“Tidak hanya melihat, konsumen juga bisa memindahkan perabot secara visualisasi dengan pilihan fitur yang tersedia. Namun harga per unitnya sedikit lebih mahal ketimbang kamera 360,” ujarnya.
from HALO DUNIA http://ift.tt/2t2ZVS9
via IFTTT
Post a Comment